Masakan Sunda tradisional telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Dari segi sejarah, masakan ini telah ada sejak zaman nenek moyang kita dan terus dilestarikan hingga saat ini. Mari kita menelusuri sejarah dan khasiat kesehatan dari masakan Sunda tradisional.
Sejarah masakan Sunda tradisional dimulai dari zaman kerajaan Sunda yang berada di wilayah Jawa Barat. Menurut ahli sejarah kuliner, Prof. Dr. Murdijati Gardjito, masakan Sunda memiliki pengaruh dari budaya Hindu-Buddha dan Islam yang berkembang di wilayah tersebut. Hal ini terlihat dari penggunaan rempah-rempah khas seperti kunyit, jahe, dan serai dalam masakan Sunda.
Selain itu, khasiat kesehatan dari masakan Sunda tradisional juga tidak bisa diabaikan. Menurut Dr. Rina Agustina, seorang dokter spesialis gizi, masakan Sunda cenderung menggunakan bahan-bahan alami dan segar, seperti sayuran, ikan, dan tempe. “Kandungan serat dan gizi yang tinggi dalam masakan Sunda dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan menjaga berat badan yang sehat,” ujarnya.
Salah satu contoh masakan Sunda yang kaya akan khasiat kesehatan adalah sayur asem. Sayur asem terbuat dari berbagai macam sayuran seperti kacang panjang, melinjo, dan terong yang kemudian direbus dengan kuah asam segar. Menurut ahli nutrisi, Dr. Andrianus Tofar, sayur asem mengandung antioksidan tinggi yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
Tak hanya sayur asem, masakan Sunda tradisional lainnya seperti pepes ikan dan lalapan juga memiliki khasiat kesehatan yang luar biasa. Pepes ikan yang dibungkus daun pisang dan dibakar memiliki kandungan protein tinggi dan lemak sehat dari ikan. Sedangkan lalapan yang terdiri dari sayuran segar dan sambal terasi dapat memberikan tambahan serat dan vitamin bagi tubuh.
Dengan menelusuri sejarah dan khasiat kesehatan dari masakan Sunda tradisional, kita dapat lebih menghargai warisan kuliner nenek moyang kita. Mari lestarikan dan terus mempromosikan kelezatan serta manfaat kesehatan dari masakan Sunda tradisional untuk generasi mendatang.